Rabu, 04 November 2009

Mengapa emas berwarna keemasan dan tembaga berwarna merah?

Dari pertanyaan di atas mungkin sering bertanya-tanya dalam hati, kenapa hal itu biasa seperti itu. Logam atau metal merupakan unsur kimia yang dapat membentuk kation (ion positif), memiliki ikatan logam, dan mirip dengan kation di awan elektron. Logam merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Logam umumnya memilki warna putih keperakan, kecuali tembaga yang berwarna merah tembaga (copper red) dan emas yang berwarna kuning keemasan (golden yellow). Emas dan tembaga adalah logam pertama yang ditemukan manusia sekitar 5000 SM.

A. EMAS

Logam emas memiliki lambang unsur Au, dan nomor atom 79. Warna emas berbeda dengan warna logam pada umumnya, yaitu berwarna kuning keemasan. Emas termasuk logam transisi dengan konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s1 .
Susunan konfigurasi elektron inilah yang berkaitan dengan sifat warna kuning keemasan. Warna logam dapat terjadi karena transisi elektron di antara ikatan-ikatan energinya. Warna emas terjadi karena transisi ikatan “d” yang melepaskan posisi di ikatan konduksi sehingga menghasilkan kemampuan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu yang menghasilkan warna kuning keemasan (golden yellow). Ketika orbital senyawa kompleks berpisah, molekul tersebut menyerap foton dari cahaya tampak, dan satu atau lebih elektron yang berada dalam orbital tersebut akan berpindah dari orbital d yang berenergi lebih rendah ke orbital d yang berenergi lebih tinggi, menghasilkan keadaan atom tereksitasi. Perbedaan energi antara atom dalam keadaan dasar dengan tereksitasi sama dengan energi foton yang diserap dan berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Karena hanya panjang gelombang tertentu (l) yang dapat diserap, yaitu panjang gelombang yang memiliki energi sama dengan energi tereksitasi, maka senyawa tersebut akan memancarkan warna komplementer. Emas berwarna kuning disebabkan oleh frekuensi plasmon emas yang terletak pada julat penglihatan. Hal ini mengakibatkan warna merah dan kuning dipantulkan, sedangkan warna biru diserap. Hanya koloid perak mempunyai interaksi yang sama terhadap cahaya, tetapi dalam frekuensi yang lebih pendek, sehingga menyebabkan warna koloid perak menjadi kuning.
Jadi, warna “kuning keemasan” berbeda dengan warna kuning pada umumnya, karena warna ini terdiri dari komposisi warna yang berbeda, dan memiliki panjang gelombang yang berbeda pula, sehingga menghasilkan interpretasi warna yang berbeda.

B. TEMBAGA

Logam tembaga memiliki lambang unsur Cu, dan nomor atom 29. Warna tembaga juga berbeda dengan warna logam pada umumnya, yaitu berwarna merah tembaga. Tembaga termasuk logam transisi dengan konfigurasi elektron [Ar] 3d10 4s1.
Susunan konfigurasi elektron tembaga ini juga berkaitan dengan sifat warna merah tembaga. Warna logam dapat terjadi karena transisi elektron di antara ikatan-ikatan energinya. Warna tembaga terjadi karena transisi ikatan “d” yang melepaskan posisi di ikatan konduksi sehingga menghasilkan kemampuan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu yang menghasilkan warna merah tembaga (copper red). Ketika orbital senyawa kompleks berpisah, molekul tersebut menyerap foton dari cahaya tampak, dan satu atau lebih elektron yang berada dalam orbital tersebut akan berpindah dari orbital d yang berenergi lebih rendah ke orbital d yang berenergi lebih tinggi, menghasilkan keadaan atom tereksitasi. Perbedaan energi antara atom dalam keadaan dasar dengan tereksitasi sama dengan energi foton yang diserap dan berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Karena hanya panjang gelombang tertentu (l) yang dapat diserap, yaitu panjang gelombang yang memiliki energi sama dengan energi tereksitasi, maka senyawa tersebut akan memancarkan warna komplementer. Tembaga ketika berada dalam jumlah sedikit, akan melepaskan takat leburnya sehingga mengekalkan warna kilauan merah jambu. Warna merah jambu akan terbentuk jika terdapat cahaya yang mencukupi, sehingga tembaga berwarna merah. Selain itu tembaga memantulkan cahaya merah dan jingga dari spektrum cahaya.Jadi, warna “merah tembaga” berbeda dengan warna merah pada umumnya, karena tembaga memantulkan cahaya merah dan jingga dan menyerap frekuensi-frekuensi lain dalam spektrum tampak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar